Jumat, 25 Mei 2012

        KETERKAITAN DEMO BURUH DAN KENAIKAN BBM
Apa isu yang membuat Buruh Demo ?

Belakangan ini  Isu kenaikan harga BBM  membuat masyarakat semakin resah, terutama bagi golongan bawah sampai dengan golongan atas. Mengapa tidak, karna apabila harga BBM naik maka harga semua barang ikut melonjak naik, dan hal tersebut dirasa sangat berat oleh semua orang yang dalam kesehariannya menggunakan BBM dan karena dinilai akan semakin menyengsarakan kaum buruh, mengingat sekitar 80% upah mereka hanya tersedot untuk biaya makan dan transportasi.


apa penyebabnya ?
Dunia perindustrian yang dalam kesehariannya menggunakan BBM sebagai bahan bakar untuk melakukan proses produksi juga merasa cukup dirugikan, karna apabila harga BBM naik maka biaya produksi yang dibutuhkan akan meningkat drastis dan memungkinkan perusahaan gulung tikar atau setidaknya perusahaan akan mengurangi jumlah karyawannya untuk meminimasi biaya produksi.
Berdasarkan permasalah tersebut maka banyak orang yang turun ke jalan termasuk para karyawan untuk melakukan unjuk rasa (demo) menolak kenaikan BBM, akan tetapi sayangnya unjuk rasa yang dilakukan oleh sebagian besar kalangan masyarakat ini tidak berjalan dengan tertib, malah rusuh yang merugikan semua pihak.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menjamin tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja/buruh akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April mendatang.
Terkait hal ini, Kemenakertrans sudah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan perwakilan dunia usaha, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Konsolidasi dan koordinasi terkait dengan rencana kenaikan harga BBM sudah dilakukan. Para pengusaha melalui Apindo dan Kadin Indonesia menegaskan tidak akan melakukan PHK,” katanya usai pertemuan dengan kalangan serikat pekerja/buruh di kantor Kemenakertrans, Jakarta, Rabu (21/3).
Turut hadir pada pertemuan yang juga membahas masalah pengawasan ketenagakerjaan ini Sekjen Kemenakertrans Muchtar Luthfie, Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kemenakertrans Mudji Handaya, Dirjen PHI dan Jamsostek Kemnakertrans R Irinto Simbolon serta Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga. Sedangkan dari serikat pekerja/buruh, di antaranya dari perwakilan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (K-SPI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Sektor Informal Indonesia (Spindo), dan serikat pekerja/buruh lainnya.
Muhaimin mengatakan, secara umum, kalangan pengusaha tidak keberatan dengan rencana kenaikan harga BBM. “Kalau masalah kenaikan TDL (tarif dasar listrik), para pengusaha memang menyatakan keberatan, tetapi untuk rencana kenaikan harga BBM, tidak masalah,” kata Muhaimin.
Menurut dia, bila terjadi masalah antara pekerja dan pengusaha, diharapkan mengedepankan dialog secara bipartit untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Pemerintah sendiri mempersiapkan bantuan untuk masyarakat dan pekerja/buruh, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menanggulangi dampak akibat kenaikan BBM.
Terkait aksi unjuk rasa/demontransi serikat pekerja/buruh yang menolak rencana kenaikan harga BBM, Muhaimin mengatakan, diharapan pekerja/buruh tidak bersikap anarkis dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan aksi. Aksi unjuk rasa bukan merupakan satu-satunya jalan untuk memperjuangkan nasib pekerja/buruh secara mendasar, yakni memperbaiki kesejahteraan.
Apabila kalangan pekerja/buruh melakukan tindakan anarkis saat berdemo atau menggunakan cara penutupan jalan atau jalan tol seperti beberapa waktu lalu, aparat kepolisian tidak akan kompromi. Tidak hanya para pekerja/buruh yang akan ditindak tegas terhadap upaya mengganggu ketertiban umum, siapa pun akan ditindak tegas oleh aparat kepolisian,” ucapnya.
Di lain pihak, Ketua Umum K-SPSI Yorrys Raweyai mengimbau seluruh anggotanya di seluruh daerah di Indonesia untuk tidak ikut aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM yang marak terjadi belakangan ini. Aksi demonstrasi tidak memberikan solusi konhstruktif terhadap masalah pemerintah.
“Kita mengimbau teman-teman untuk tidak ikut demo ramai-ramai ke jalan. Kita harus beri masukan dan konsep ke pemerintah, terutama upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja,” katanya di Jakarta, Selasa (20/3) malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar